"Selamat datang di Alifiandi's blog"

Selasa, 01 November 2016

Tipe Budaya Politik

A. Budaya Politik Parokial
a) Terdapat dalam masyarakat yang masih tradisional dan sederhana
b) Kesadaran anggota masyarakat terhadap kekuatan dalam masyarakatnya cenderung rendah
c) Belum terlihat peran-peran politik yang khusus
B. Budaya Politik Subjek/Kaula
a) Masyakat sepenuhnya sadar akan otoritas pemerintah
b) Sikap anggota masyarakat sebagai aktor politik adalah pasif
c) Tidak banyak masyarakat yang memberikan masukan dan tuntutan kepada pemerintah
C. Budaya Politik Partisipan
a) Anggota masyarakat sangat partisipatif terhadap objek politik, baik menolak maupun menerima objek politik itu
b) Masyarakat menyadari bahwa ia adalah warga negara yang aktif dan berperan sebagai aktivis
c) Warga menyadari akan hak dan tanggung jawabnya, melaksanakan haknya, serta menanggung kewajibannya

Rabu, 31 Agustus 2016

Rumus-rumus Dasar Turunan Fungsi Trigonometri

y = sin x --> y' = cos x
y = cos x --> y' = -sin x
y = tan x --> y' = sec2 x
y = cotan x --> y' = -cosec2 x
y = sec x --> y' = sec x . tan x
y = cosec x --> y' = -cosec x . cotan x
y = sin x --> y' = cos x . x'
y = sinn x --> y' = n . sinn-1 . cos x . x'

Macam-macam Penggolongan Hukum

A) Berdasarkan wujudnya
     - Hukum tertulis (contoh: UUD, peraturan perundang-undangan)
     - Hukum tidak tertulis (contoh: adat istiadat)
B) Berdasarkan wilayah berlakunya
     - Hukum lokal, yaitu hukum yang berlaku di daerah tertentu
     - Hukum negara, yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu
     - Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur dua negara atau lebih
C) Berdasarkan isi atau masalah yang diatur
     - Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur warga negara dengan negara yang menyangkut kepentingan umum. Contohnya adalah hukum pidana, hukum acara, dan hukum administrasi negara.
     - Hukum privat/perdata, yaitu hukum yang mengatur orang-orang tertentu. Contohnya adalah hukum waris, hukum keluarga.
D) Berdasarkan waktu berlakunya
     - Hukum yang berlaku sekarang / hukum positif / Ius Constitutum, contohnya peraturan perundang-undangan yang telah disahkan
     - Hukum yang akan berlaku di masa yang akan datang / Ius Constituendum, contohnya rancangan undang-undang (RUU)

Senin, 20 Juni 2016

Rayon SMA Negeri Kota Malang Tahun Ajaran 2016/2017

Rayon 1: SMAN 1 Malang, SMAN 8 Malang, SMAN 9 Malang
Rayon 2: SMAN 2 Malang, SMAN 3 Malang, SMAN 6 Malang, SMAN 10 Malang
Rayon 3: SMAN 4 Malang, SMAN 5 Malang, SMAN 7 Malang

Jumat, 20 Mei 2016

Irisan Kerucut: Elips

Elips horizontal
- Pusat (0, 0)
  Bentuk umum:
  (x²/a²) + (y²/b²) = 1 (dengan a² = b² + c²)
  Memiliki sifat:
  - Pusat (0, 0)
  - Puncak mayor: (a, 0), (-a, 0)
  - Puncak minor: (0, b), (0, -b)
  - Titik fokus: (-c, 0), (c, 0)
  - Sumbu mayor => sumbu x (y = 0)
  - Sumbu minor => sumbu y (x = 0)
  - Panjang sumbu mayor = |2a|
  - Panjang sumbu minor = |2b|
- Pusat (h, k)
  Bentuk umum:
  ((x - h)²/a²) + ((y - k)²/b²) = 1 (dengan a² = b² + c²)
  Memiliki sifat:
  - Pusat (h, k)
  - Puncak mayor: (a + h, k), (-a + h, k)
  - Puncak minor: (h, b + k), (0, -b + k)
  - Titik fokus: (-c + h, k), (c + h, k)
  - Sumbu mayor => y = k
  - Sumbu minor => x = h
  - Panjang sumbu mayor = |2a|
  - Panjang sumbu minor = |2b|
Elips vertikal
- Pusat (0, 0)
  Bentuk umum:
  (x²/b²) + (y²/a²) = 1 (dengan a² = b² + c²)
  Memiliki sifat:
  - Pusat (0, 0)
  - Puncak mayor: (0, a), (0, -a)
  - Puncak minor: (b, 0), (-b, 0)
  - Titik fokus: (0, c), (0, -c)
  - Sumbu mayor => sumbu y (x = 0)
  - Sumbu minor => sumbu x (y = 0)
  - Panjang sumbu mayor = |2a|
  - Panjang sumbu minor = |2b|
- Pusat (h, k)
  Bentuk umum:
  ((x - h)²/b²) + ((y - k)²/a²) = 1 (dengan a² = b² + c²)
  Memiliki sifat:
  - Pusat (h, k)
  - Puncak mayor: (h, a + k), (h, -a + k)
  - Puncak minor: (b + h, k), (-b + h, k)
  - Titik fokus: (h, c + k), (h, -c + k)
  - Sumbu mayor => x = h
  - Sumbu minor => y = k
  - Panjang sumbu mayor = |2a|
  - Panjang sumbu minor = |2b|

Rabu, 18 Mei 2016

Irisan Kerucut: Parabola

Kanan/kiri
- Puncak (0, 0) --> y² = 4px
   Memiliki sifat:
    - Puncak (0, 0)
    - Titik fokus (p, 0)
    - Garis direktriks --> x = -p
    - Panjang latus rektum = |4p|
    - Ujung-ujung latus rektum --> (p, 2p), (p, -2p)
    - Sumbu simetri --> sumbu x (y = 0)
- Puncak (h, k) --> (y - k)² = 4p(x - h)
   Memiliki sifat:
    - Puncak (h, k)
    - Titik fokus (p + h, k)
    - Garis direktriks --> x = -p + h
    - Panjang latus rektum = |4p|
    - Ujung-ujung latus rektum --> (p + h, 2p + k), (p + h, -2p + k)
    - Sumbu simetri --> y = k

Atas/bawah
- Puncak (0, 0) --> x² = 4py
   Memiliki sifat:
    - Puncak (0, 0)
    - Titik fokus (0, p)
    - Garis direktriks --> y = -p
    - Panjang latus rektum = |4p|
    - Ujung-ujung latus rektum --> (2p, p), (-2p, p)
    - Sumbu simetri --> sumbu y (x = 0)
- Puncak (h, k) --> (x - h)² = 4p(y - k)
   Memiliki sifat:
    - Puncak (h, k)
    - Titik fokus (h, p + k)
    - Garis direktriks --> y = -p + k
    - Panjang latus rektum = |4p|
    - Ujung-ujung latus rektum --> (2p + h, p + k), (-2p + h, p + k)
    - Sumbu simetri --> x = h