"Selamat datang di Alifiandi's blog"

Jumat, 25 Oktober 2013

Cara membuat HTML sederhana

Salin contoh script HTML sederhana di bawah ini :

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>
Contoh HTML sederhana
</title>
</head>
<body>
Ini adalah contoh HTML sederhana. Membuat HTML sederhana ternyata mudah juga :)

</body>
</html>


Kamis, 17 Oktober 2013

Zuhud dan Tawakal


A.      Zuhud

Arti kata zuhud adalah tidak ingin kepada sesuatu dengan meninggalkannya. Menurut istilah zuhud adalah berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang bersifat material atau kemewahan duniawi dengan mengharap dan menginginkan sesuatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akherat.
Ada 3 tingkatan zuhud yaitu:
  1. Tingkat Mubtadi’ (tingkat pemula) yaitu orang yang tidak memiliki sesuatu dan hatinya pun tidak ingin memilikinya.
  2. Tingkat Mutahaqqiq yaitu orang yang bersikap tidak mau mengambil keuntungan pribadi dari harta benda duniawi karena ia tahu dunia ini tidak mendatangkan keuntungan baginya.
  3. Tingkat Alim Muyaqqin yaitu orang yang tidak lagi memandang dunia ini mempunyai nilai, karena dunia hanya melalaikan orang dari mengingat Allah. (menurut Abu Nasr As Sarraj At Tusi)
Menurut Al Gazali membagi zuhud juga dalam tiga tingkatan yaitu:
  1. Meninggalkan sesuatu karena menginginkan sesuatu yang lebih baik dari padanya
  2. Meninggalkan keduniaan karena mengharap sesuatu yang bersifat keakheratan
  3. Meninggalkan segala sesuatu selain Allah karena terlalu mencintai-Nya
Dalam keterangan di atas dapat disimpulkan pandangan bahwa harta benda adalah se’suatu yang harus dihindari karena dianggap dapat memalingkan hati, dari mengingat tujuan perjalanan sufi yaitu Allah.
Namun ada yang berpendapat bahwa zuhud bukan berarti semata-mata tidak mau memiliki harta benda dan tidak suka mengenyam nikmat duniawi, tetapi sebenarnya adalah kondisi mental yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan diri kepada Allah

Adapun ciri-ciri zuhud sebagai berikut:
  1. Mengabdi hanya kepada Alloh semata harta bukan tujuan tapi sebagai sarana
  2.  Lebih mengutmakan akhirat, tujuannya hanya kepada Alloh semata
    kaya tapi tidak merasa memiliki.’
  3. Contoh perilaku zuhud yang diajarkan oleh Rasululloh, yaitu ketika beliau dalam keaadan sulit dan paceklik, datanglah Malaikat Jibril menawarkan kepada Nabi Muhammad saw.
  4. Untuk mengubah gunung menjadi emas. Cucu ‘Abdul Muthalib ini menjawab, ”Tidak usah kau jadikan gunung itu menjadi emas, aku akan hidup seadanya aja.

Hikmah daripada zuhud adalah sebagai berikut:
1.      Tidak sombong dan pamer
2.      Akan disukai banyak orang.
3.      Hatinya dekat dengan Alloh (taqorub).

B.       Tawakal

Tawakal menurut bahasa adalah menyerahkan atau mewakilkan sedangkan, menurut istilah adalah menyerahkan segala permasalahan kepada Alloh dan berpegang teguh kepada-Nya.
Rasululloh menganjurkan untuk senantiasa bertawakal kepada Alloh. Dengan bertawakal kepada Alloh setiap perbuatan akan di ridhoi-Nya. Bahkan, Alloh akan memberikan rezeki kepada orang yang bertawakal.

Tawakal bukanlah penyerahan diri kepada Alloh secara mutlak, melainkan penyerahan tersebut harus disertai dengan usaha manusiawi. Bertawakal kepada Alloh mengharuskan seseorang meyakini bahwa alloh lah yang menentukan kejadian segala sesuatu. Setiap muslim dituntut untuk berusaha dan pada saat yang sama dituntut pula untuk berserah diri kepada Alloh swt., menanti hasilnya sesuai kehendak dan ketetapan-Nya.

Berikut ini adalah ciri-ciri tawakal sebagai berikut:

1.      Tidak gelisah kalau di jaman sekarang adalah biasa disebut dengan GALAU
2.      Menyerahkan diri atas utusan Alloh
3.      Tidak meninggalkan ikhtiar (usaha).

Hikmah daripada tawakal adalah sebagai berikut:

1.      Setiap urusan akan terencana
2.      Mendapatkan ketenangan hati
3.      Bersikap optimis
4.      Menyadari keagungan Alloh dan keterbatasan usaha manusia.

Gaya dan penerapannya



Pengertian gaya
Gaya secara sederhana berarti tarikan atau dorongan. Gaya dibagi dua, yaitu gaya sentuh/kontak dan gaya tak sentuh/tanpa kontak. Gaya memang tidak dapat dilihat, tetapi dapat diketahui keberadaannya dengan mengamati akibat yang ditimbulkan. Gaya merupakan besaran vektor (mempunyai arah dan besar, keduanya dapat diamati dan diukur). Gaya dapat diukur dengan neraca pegas dan dinamometer. Sedangkan arah gaya identik dengan arah gerak benda.
Gaya gesek 
Gaya gesek timbul karena adanya dua benda yang bersentuhan. Gaya gesek dibagi dua, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda.
Gaya berat 
Gaya berat timbul karena adanya dua faktor yang mempengaruhi benda, yaitu massa dan gravitasi. Arah gaya berat menuju ke pusat bumi.
Gaya berat disimbolkan dalam huruf w kecil (w). Dengan rumus:
w = m . g
m adalah massa, sedangkan g adalah percepatan gravitasi (Bumi = 9,8 m/s2)
Perpaduan gaya 
Dua buah gaya yang bekerja dalam suatu benda dapat dipadukan, hasil perpaduannya disebut resultan gaya. Karena gaya merupakan besaran vektor, maka perpaduan gaya harus mengikuti kaidah penjumlahan dan pengurangan vektor.
Perpaduan beberapa gaya searah
Misal, F1 = 10 N; F2 = 20 N; dan F3 = 30 NJadi, resultan gayanya (R) adalah R = F1 + F2 + F3 = 10 + 20 + 30 = 60 N
Perpaduan dua gaya berlawanan arah 
Misal, F1 = 30 N dan F2 = 20 N
Jadi, resultan gayanya adalah R = -F1 + F2 = -30 + 20 = -10 N (maksudnya 10 N ke arah kiri)

Butir-butir Pancasila



1. Ketuhanan Yang Maha Esa

(1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
(3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
(6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
(7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

(1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
(3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
(4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
(5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
(6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
(8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
(9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
(10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

(1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
(2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
(3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
(4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
(5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
(6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
(7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

(1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
(2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
(3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
(4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
(5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
(6) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
(7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
(8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
(9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
(10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

(1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
(2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
(3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
(4) Menghormati hak orang lain.
(5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
(6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
(7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
(8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
(9) Suka bekerja keras.
(10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
(11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Metamorfosis dan Metagenesis


Proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup tertentu ada yang disertai dengan perubahan bentuk pada tubuhnya.
1. Metamorfosis
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Proses metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorfosis ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu:
a. Metamorfosis sempurna (holometabolisme)
Metamorfosis disebut sempurna apabila hewan mengalami perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan-tahapan yang jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.
b. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabolisme).
Metamorfosis disebut tidak sempurna apabila perubahan tubuh yang terjadi tidak mencolok. Contoh metamorfosis tidak sempurna terjadi pada kepik, jangkrik, dan belalang. Pada hewan-hewan tersebut proses menjadi hewan dewasa melalui perubahan dari bentuk nimfa terlebih dahulu.
2. Metagenesis
Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu:
a. Siklus seksual (generatif)
Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.
b. Siklus aseksual (vegetatif)
Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.

Tumbuhan paku dan tumbuhan lumut mengalami metagenesis. Adapun perbedaan antara tumbuhan lumut dan tumbuhan paku adalah sebagai berikut.
Kelompok Tanaman
Fase Utama (tampak
Tanaman sebagai tumbuhan)
Gametofit
Sporofit
Lumut
Gametofit
Protonema (tanaman)
Monozigot, menumpang
pada gametofit, usia pendek.
Paku
Sporofit
Prothalus (sangat kecil, lembaran)
Heterozigot, berupa
talus (tanaman),
usia panjang.