"Selamat datang di Alifiandi's blog"

Kamis, 17 Oktober 2013

Gaya dan penerapannya



Pengertian gaya
Gaya secara sederhana berarti tarikan atau dorongan. Gaya dibagi dua, yaitu gaya sentuh/kontak dan gaya tak sentuh/tanpa kontak. Gaya memang tidak dapat dilihat, tetapi dapat diketahui keberadaannya dengan mengamati akibat yang ditimbulkan. Gaya merupakan besaran vektor (mempunyai arah dan besar, keduanya dapat diamati dan diukur). Gaya dapat diukur dengan neraca pegas dan dinamometer. Sedangkan arah gaya identik dengan arah gerak benda.
Gaya gesek 
Gaya gesek timbul karena adanya dua benda yang bersentuhan. Gaya gesek dibagi dua, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda.
Gaya berat 
Gaya berat timbul karena adanya dua faktor yang mempengaruhi benda, yaitu massa dan gravitasi. Arah gaya berat menuju ke pusat bumi.
Gaya berat disimbolkan dalam huruf w kecil (w). Dengan rumus:
w = m . g
m adalah massa, sedangkan g adalah percepatan gravitasi (Bumi = 9,8 m/s2)
Perpaduan gaya 
Dua buah gaya yang bekerja dalam suatu benda dapat dipadukan, hasil perpaduannya disebut resultan gaya. Karena gaya merupakan besaran vektor, maka perpaduan gaya harus mengikuti kaidah penjumlahan dan pengurangan vektor.
Perpaduan beberapa gaya searah
Misal, F1 = 10 N; F2 = 20 N; dan F3 = 30 NJadi, resultan gayanya (R) adalah R = F1 + F2 + F3 = 10 + 20 + 30 = 60 N
Perpaduan dua gaya berlawanan arah 
Misal, F1 = 30 N dan F2 = 20 N
Jadi, resultan gayanya adalah R = -F1 + F2 = -30 + 20 = -10 N (maksudnya 10 N ke arah kiri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar